Pantai Masjid Selat,Melaka |
Banyak perkara yang di simpan,
Banyak benda di pendam,
Cuba bersikap melupakan,
Malah memujuk hati sendiri,
Bila dikenang-kenang
Ianya menjadi segaris dendam
Bara pedih masih tertanam
Bagai luka disimbah garam
Selalu mengalah tatkala dicerca
Membangun sabar dalam dada
Meskipun hati membara
Tergores satu luka
Mengalah bukan bererti kalah
Simbol imanmu masih ada
Menahan sabar dari amarah
Yang bisa mencetus telingkah
Rawan di hati masih tersisa
Tapi untuk apa memendam rasa
Membunuh bahagia sendiri
Sedangkan kau tahu itu racun
Yang bisa menghancurkan
Bila bersuara maka memincing perbalahan
Baiklah diam walaupun sakit
Pujuk jiwa dengan sabar
Moga ada balasan setimpal
Ingin berlari sejauh mungkin
Agar lenyap semua duka
Jauh di mata
Bibir terkunci mencerca
Tiada hati yang terluka lagi
Wahai Yang Maha Teliti
Adililah seadilnya
(Sajak ini menceritakan sakitnya di cerca dan di hina,hanya mampu diam menahan sabar memujuk hati kerana dahulunya bersuara untuk memperbetulkan keadaan namun terus di simbah api kekerasan.Akhirnya tambah sakit luka di dada.Diam sajalah andai itu lebih baik untuk memadam api persengketaan)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.