Saturday, 5 January 2019

Sajak Berkali-kali luka

Pantai Masjid Selat,Melaka


Banyak perkara yang di simpan,
Banyak benda di pendam,
Cuba bersikap melupakan,
Malah memujuk hati sendiri,

Bila dikenang-kenang
Ianya menjadi segaris dendam
Bara pedih masih tertanam
Bagai luka disimbah garam

Selalu mengalah tatkala dicerca
Membangun sabar dalam dada
Meskipun hati membara
Tergores satu luka

Mengalah bukan bererti kalah
Simbol imanmu masih ada
Menahan sabar dari amarah
Yang bisa mencetus telingkah

Rawan di hati masih tersisa
Tapi untuk apa memendam rasa
Membunuh bahagia sendiri
Sedangkan kau tahu itu racun
Yang bisa menghancurkan

Bila bersuara maka memincing perbalahan
Baiklah diam walaupun sakit
Pujuk jiwa dengan sabar
Moga ada balasan setimpal

Ingin berlari sejauh mungkin
Agar lenyap semua duka
Jauh di mata 
Bibir terkunci mencerca
Tiada hati yang terluka lagi

Wahai Yang Maha Teliti
Adililah seadilnya

(Sajak ini menceritakan sakitnya di cerca dan di hina,hanya mampu diam menahan sabar memujuk hati kerana dahulunya bersuara untuk memperbetulkan keadaan namun terus di simbah api kekerasan.Akhirnya tambah sakit luka di dada.Diam sajalah andai itu lebih baik untuk memadam api persengketaan)

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Sampai bila nak cari kenyamanan dengan manusia

 28042024 Kalau kita mncari 100% kenyamanan ketenangan kedamaian kebahagiaan dgn makhluk.maka itu pencarian yg kita takkan bertemu dgn kebah...